Ada atau tanpa kita Palestina akan merdeka. Ayo bergerak bantu. Donasi Kitabisa.com x

Baca Al Qur'an Digital hanya di AppNgaji

Surat Ibrahim ayat 31

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

  1. قُل لِّعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ Qul li'ibaadiyal lazeena aamanoo yuqeemus Salaata wa yunfiqoo mimmaa razaqnaahum sirranw wa 'alaaniyatam min qabli any yaatiya Yawmul laa bai'un feehi wa laa khilaal Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, Hendaklah mereka melaksanakan salat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari, ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan.

Pada ayat ini Allah swt memerintahkan kepada kaum Muslimin agar mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, yang dapat membahagiakan manusia dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi. Perbuatan-perbuatan itu ialah : 1. Melaksanakan salat. 2. Menginfakkan sebagian harta yang telah dianugerahkan Allah swt. Allah swt memerintahkan kepada kaum Muslimin mendirikan salat, karena salat itu tiang agama, sebagaimana sabda Nabi saw: Salat itu adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikannya, maka sesungguhnya ia telah mendirikan agama dan barang siapa yang meninggalkannya, maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan agama. (Riwayat al-Baihaqi dari Umar bin al-Khaththab) Seseorang yang taat dan selalu melaksanakan salat sesuai dengan ajaran Al-Quran adalah orang yang suci jasmani dan rohaninya, karena salat itu mencegah orang yang mengerjakannya melakukan perbuatan keji dan perbuatan yang terlarang, sebagaimana firman Allah swt: dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Ankabut/29: 45) Dan firman Allah swt: Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman), dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat. (al-Ala/87: 14-15) Perbuatan hamba yang pertama kali dihisab Allah di hari kiamat ialah salat. Jika baik salat seorang hamba, maka baiklah perbuatannya, sebaliknya jika buruk salatnya atau tidak mengerjakannya, maka buruk dan rusak pulalah seluruh pahala amalnya yang lain. Rasulullah saw bersabda: Perbuatan hamba yang pertama kali dihisab Allah pada hari kiamat ialah salat. Maka jika baik amalan salat itu, baik pulalah seluruh amalnya, dan jika rusak amalan salat itu, rusak pulalah seluruh amalnya. (Riwayat ath-thabrani dari Anas bin Malik) Bahkan Allah swt menegaskan, bahwa orang yang selalu mengerjakan salat itu adalah orang yang menjadi pewaris surga Firdaus di akhirat, sebagaimana firman-Nya: Serta orang yang memelihara salatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (al-Muminun/23: 9-11) Melaksanakan salat berarti mengerjakan salat terus-menerus, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agama, lengkap dengan syarat-syarat dan rukun-rukunnya, disertai dengan khusyuk dan ikhlas. Allah juga memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk menginfakkan sebagian harta yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka, sebelum datang hari kiamat, yaitu hari ketika semua pintu tobat telah ditutup, tidak satu dosa pun yang dapat ditebus, walaupun ditebus dengan emas sepenuh bumi. Tidak ada lagi seorang teman karib yang dapat menolong dan tidak seorang pun yang dapat menyelamatkan dan memberikan bantuan termasuk anak-anak dan cucu-cucu. Allah swt berfirman: Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. (al-hadid/57: 15) Dan firman Allah swt: Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim. (al-Baqarah/2: 254) Orang-orang yang terlepas dari azab hari kiamat itu hanyalah orang-orang yang selama hidup di dunia mengerjakan amal-amal saleh, senang bersedekah, sehingga hatinya suci dan bersih serta rela terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya nanti. Allah swt berfirman: (Yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (asy-Syuara/26: 88-89) Senang menginfakkan harta merupakan pencerminan dari kepribadian muslim yang sesungguhnya, sebagai seorang yang telah menyerahkan diri, harta, dan kehidupannya kepada agama, semata-mata untuk mencari keridaan Allah swt. Perbuatan itu juga merupakan perwujudan dari rasa syukur kepada Allah yang telah melimpahkan nikmat-Nya yang tidak terhingga banyaknya. Terhadap orang yang mensyukuri nikmat, Allah akan menambah nikmat lebih banyak dari nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya. Sebaliknya sifat tidak senang menginfakkan sebagian harta yang telah dianugerahkan Allah adalah pencerminan pribadi orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-Nya serta pencerminan dari rasa ingkar terhadap nikmat Allah. Mereka merasa bahwa segala yang mereka peroleh itu semata-mata karena hasil jerih payahnya sendiri. Dengan sikap yang demikian berarti mereka telah zalim terhadap dirinya sendiri. Akibat zalim terhadap dirinya sendiri ialah tidak lagi mendapat tambahan nikmat dari Allah, bahkan mereka akan ditimpa azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Zalim terhadap orang lain ialah ia tidak mau memberikan atau mengeluarkan hak orang lain yang ada dalam hartanya. Zalim kepada masyarakat yang ada di sekitarnya ialah mengganggu kepentingan dan hubungan baik yang telah dijalin dalam masyarakat. Bahkan dari ayat ini dipahami bahwa orang yang kikir dan tidak mau membelanjakan sebagian hartanya itu adalah orang yang congkak dan sombong. Karena merasa dirinya telah mampu mengatasi segala macam kesulitan yang dihadapinya, termasuk kesulitan dan malapetaka yang akan menimpanya di hari kiamat nanti. Mereka merasa tidak lagi memerlukan tambahan nikmat dan pertolongan Allah baik di dunia maupun di akhirat. Menginfakkan harta dalam agama Islam ada beberapa bentuk: 1. Membelanjakan harta untuk nafkah diri sendiri, anak-anak, kerabat, dan istri. 2. Menginfakkan harta untuk menunaikan kewajiban, seperti zakat harta dan zakat fitrah. 3. Menginfakkan harta untuk infak sunah. Membelanjakan harta untuk nafkah istri, kerabat, dan untuk menunaikan nafkah wajib, merupakan suatu kewajiban yang ditetapkan agama atas orang-orang yang beriman, dan ketentuan-ketentuannya tersebut di dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi. Sedang infak sunah yang diberikan untuk kepentingan umum dan untuk meninggikan kalimat Allah dikategorikan sebagai amal jariah, yaitu infak atau amal yang tidak akan putus pahalanya, walaupun orang yang memberi infak itu telah meninggal dunia, selama infak itu memberikan manfaat. Pemberian infak wajib, infak sunah, dan nafkah itu haruslah diiringi dengan niat yang ikhlas, semata-mata dilakukan untuk mencari keridaan Allah, terjauh dari sifat ria, ingin dipuji dan disanjung oleh sesama manusia. Karena itu Allah menyerahkan kepada manusia bagaimana cara sebaiknya memberi harta itu kepada orang yang berhak menerimanya, sehingga membuahkan pahala dari sisi Allah. Jika ia khawatir akan timbul rasa ria dalam hatinya, maka ia boleh memberikan harta itu secara sembunyi, tidak diketahui orang. Bila ingin perbuatannya ditiru orang lain, maka ia boleh pula memberikan hartanya itu dengan terang-terangan. Hendaklah kaum Muslimin ingat bahwa harta itu pada hakikatnya adalah milik Allah. Dianugerahkan-Nya kepada manusia agar mereka dapat melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah selama mereka hidup di dunia. Oleh karena itu, jika seseorang telah memperoleh harta dan telah melebihi keperluannya, hendaklah diinfakkan kepada yang berhak menerimanya.

comments powered by Disqus

Daftar Surat Al-Quran

  1. Al-Fatihah (Pembukaan) 7 ayat
  2. Al-Baqarah (Sapi) 286 ayat
  3. Ali 'Imran (Keluarga Imran) 200 ayat
  4. An-Nisa' (Wanita) 176 ayat
  5. Al-Ma'idah (Hidangan) 120 ayat
  6. Al-An'am (Binatang Ternak) 165 ayat
  7. Al-A'raf (Tempat Tertinggi) 206 ayat
  8. Al-Anfal (Rampasan Perang) 75 ayat
  9. At-Taubah (Pengampunan) 129 ayat
  10. Yunus (Yunus) 109 ayat
  11. Hud (Hud) 123 ayat
  12. Yusuf (Yusuf) 111 ayat
  13. Ar-Ra'd (Guruh) 43 ayat
  14. Al-Hijr (Hijr) 99 ayat
  15. An-Nahl (Lebah) 128 ayat
  16. Al-Isra' (Memperjalankan Malam Hari) 111 ayat
  17. Al-Kahf (Goa) 110 ayat
  18. Maryam (Maryam) 98 ayat
  19. Taha (Taha) 135 ayat
  20. Al-Anbiya' (Para Nabi) 112 ayat
  21. Al-Hajj (Haji) 78 ayat
  22. Al-Mu'minun (Orang-Orang Mukmin) 118 ayat
  23. An-Nur (Cahaya) 64 ayat
  24. Al-Furqan (Pembeda) 77 ayat
  25. Asy-Syu'ara' (Para Penyair) 227 ayat
  26. An-Naml (Semut-semut) 93 ayat
  27. Al-Qasas (Kisah-Kisah) 88 ayat
  28. Al-'Ankabut (Laba-Laba) 69 ayat
  29. Ar-Rum (Romawi) 60 ayat
  30. Luqman (Luqman) 34 ayat
  31. As-Sajdah (Sajdah) 30 ayat
  32. Al-Ahzab (Golongan Yang Bersekutu) 73 ayat
  33. Saba' (Saba') 54 ayat
  34. Fatir (Maha Pencipta) 45 ayat
  35. Yasin (Yasin) 83 ayat
  36. As-Saffat (Barisan-Barisan) 182 ayat
  37. Sad (Sad) 88 ayat
  38. Az-Zumar (Rombongan) 75 ayat
  39. Gafir (Maha Pengampun) 85 ayat
  40. Fussilat (Yang Dijelaskan) 54 ayat
  41. Asy-Syura (Musyawarah) 53 ayat
  42. Az-Zukhruf (Perhiasan) 89 ayat
  43. Ad-Dukhan (Kabut) 59 ayat
  44. Al-Jasiyah (Berlutut) 37 ayat
  45. Al-Ahqaf (Bukit Pasir) 35 ayat
  46. Muhammad (Muhammad) 38 ayat
  47. Al-Fath (Kemenangan) 29 ayat
  48. Al-Hujurat (Kamar-Kamar) 18 ayat
  49. Qaf (Qaf) 45 ayat
  50. Az-Zariyat (Angin yang Menerbangkan) 60 ayat
  51. At-Tur (Bukit Tursina) 49 ayat
  52. An-Najm (Bintang) 62 ayat
  53. Al-Qamar (Bulan) 55 ayat
  54. Ar-Rahman (Maha Pengasih) 78 ayat
  55. Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) 96 ayat
  56. Al-Hadid (Besi) 29 ayat
  57. Al-Mujadalah (Gugatan) 22 ayat
  58. Al-Hasyr (Pengusiran) 24 ayat
  59. Al-Mumtahanah (Wanita Yang Diuji) 13 ayat
  60. As-Saff (Barisan) 14 ayat
  61. Al-Jumu'ah (Jumat) 11 ayat
  62. Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik) 11 ayat
  63. At-Tagabun (Pengungkapan Kesalahan) 18 ayat
  64. At-Talaq (Talak) 12 ayat
  65. At-Tahrim (Pengharaman) 12 ayat
  66. Al-Mulk (Kerajaan) 30 ayat
  67. Al-Qalam (Pena) 52 ayat
  68. Al-Haqqah (Hari Kiamat) 52 ayat
  69. Al-Ma'arij (Tempat Naik) 44 ayat
  70. Nuh (Nuh) 28 ayat
  71. Al-Jinn (Jin) 28 ayat
  72. Al-Muzzammil (Orang Yang Berselimut) 20 ayat
  73. Al-Muddassir (Orang Yang Berkemul) 56 ayat
  74. Al-Qiyamah (Hari Kiamat) 40 ayat
  75. Al-Insan (Manusia) 31 ayat
  76. Al-Mursalat (Malaikat Yang Diutus) 50 ayat
  77. An-Naba' (Berita Besar) 40 ayat
  78. An-Nazi'at (Malaikat Yang Mencabut) 46 ayat
  79. 'Abasa (Bermuka Masam) 42 ayat
  80. At-Takwir (Penggulungan) 29 ayat
  81. Al-Infitar (Terbelah) 19 ayat
  82. Al-Mutaffifin (Orang-Orang Curang) 36 ayat
  83. Al-Insyiqaq (Terbelah) 25 ayat
  84. Al-Buruj (Gugusan Bintang) 22 ayat
  85. At-Tariq (Yang Datang Di Malam Hari) 17 ayat
  86. Al-A'la (Maha Tinggi) 19 ayat
  87. Al-Gasyiyah (Hari Kiamat) 26 ayat
  88. Al-Fajr (Fajar) 30 ayat
  89. Al-Balad (Negeri) 20 ayat
  90. Asy-Syams (Matahari) 15 ayat
  91. Al-Lail (Malam) 21 ayat
  92. Ad-Duha (Duha) 11 ayat
  93. Asy-Syarh (Lapang) 8 ayat
  94. At-Tin (Buah Tin) 8 ayat
  95. Al-'Alaq (Segumpal Darah) 19 ayat
  96. Al-Qadr (Kemuliaan) 5 ayat
  97. Al-Bayyinah (Bukti Nyata) 8 ayat
  98. Az-Zalzalah (Guncangan) 8 ayat
  99. Al-'Adiyat (Kuda Yang Berlari Kencang) 11 ayat
  100. Al-Qari'ah (Hari Kiamat) 11 ayat
  101. At-Takasur (Bermegah-Megahan) 8 ayat
  102. Al-'Asr (Asar) 3 ayat
  103. Al-Humazah (Pengumpat) 9 ayat
  104. Al-Fil (Gajah) 5 ayat
  105. Quraisy (Quraisy) 4 ayat
  106. Al-Ma'un (Barang Yang Berguna) 7 ayat
  107. Al-Kausar (Pemberian Yang Banyak) 3 ayat
  108. Al-Kafirun (Orang-Orang kafir) 6 ayat
  109. An-Nasr (Pertolongan) 3 ayat
  110. Al-Lahab (Api Yang Bergejolak) 5 ayat
  111. Al-Ikhlas (Ikhlas) 4 ayat
  112. Al-Falaq (Subuh) 5 ayat
  113. An-Nas (Manusia) 6 ayat

Daftar Juz dalam Al-Quran

  1. Juz ke-1
  2. Juz ke-2
  3. Juz ke-3
  4. Juz ke-4
  5. Juz ke-5
  6. Juz ke-6
  7. Juz ke-7
  8. Juz ke-8
  9. Juz ke-9
  10. Juz ke-10
  11. Juz ke-11
  12. Juz ke-12
  13. Juz ke-14
  14. Juz ke-15
  15. Juz ke-16
  16. Juz ke-17
  17. Juz ke-18
  18. Juz ke-19
  19. Juz ke-20
  20. Juz ke-21
  21. Juz ke-22
  22. Juz ke-23
  23. Juz ke-24
  24. Juz ke-25
  25. Juz ke-26
  26. Juz ke-27
  27. Juz ke-28
  28. Juz ke-29
  29. Juz ke-30
🔝