Ada atau tanpa kita Palestina akan merdeka. Ayo bergerak bantu. Donasi Kitabisa.com x

Baca Al Qur'an Digital hanya di AppNgaji

Surat Al-Kahf ayat 60

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

  1. وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا Wa iz qaalaa Moosaa lifataahu laaa abrahu hattaaa ablugha majma'al bahrayni aw amdiya huqubaa Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun.

Dalam ayat ini, Allah menceritakan betapa gigihnya tekad Nabi Musa a.s. untuk sampai ke tempat bertemunya dua laut. Berapa tahun dan sampai kapan pun perjalanan itu harus ditempuh, tidak menjadi soal baginya, asal tempat itu ditemukan dan yang dicari didapatkan. Penyebab Nabi Musa a.s. begitu gigih untuk mencari tempat itu ialah beliau mendapat teguran dan perintah dari Allah, seperti yang diriwayatkan dalam hadis yang antara lain berbunyi sebagai berikut: Bahwasanya Musa a.s. (pada suatu hari) berkhutbah di hadapan Bani Israil. Kemudian ada orang bertanya kepada beliau, Siapakah manusia yang paling alim. Beliau menjawab, Aku. Maka Allah menegurnya karena dia tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah Taala. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya, Aku mempunyai seorang hamba di tempat pertemuan dua laut yang lebih alim daripadamu. (Riwayat al-Bukhari dari Ubay bin Ka'ab) Dalam wahyu tersebut, Allah menyuruh Nabi Musa agar menemui orang itu dengan membawa seekor ikan dalam kampil (keranjang), dan dimana saja ikan itu lepas dan hilang di situlah orang itu ditemukan. Lalu Musa a.s. pergi menemui orang yang disebutkan itu, dan dalam hadis tidak diterangkan di mana tempatnya. Demikianlah kebulatan tekad yang dimiliki oleh seorang yang berhati dekat dengan Tuhannya. Dengan tangkas dan giat, dia melaksanakan seruan-Nya. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa yang dimaksud Musa dalam ayat ini adalah Nabi Musa bin Imran, nabi Bani Israil yang Allah turunkan kepadanya kitab Taurat yang berisi syariat. Nabi Musa adalah seorang nabi yang mempunyai berbagai mukjizat yang luar biasa. Alasan mereka antara lain ialah Musa yang disebut-sebut dalam Al-Qur'an ialah Musa yang menerima Kitab Taurat. Dengan demikian, Musa di sini pun tentu Musa yang menerima Taurat itu pula. Jika yang dimaksud dalam ayat ini adalah Musa yang lain, tentu ada penjelasannya. Menurut Nauf al-Bukali, yang dimaksud Musa di sini ialah Musa bin Misya bin Yusuf bin Yakub, yaitu seorang nabi yang diangkat sebelum Nabi Musa bin Imran. Alasan mereka antara lain: 1. Tidak masuk akal kalau yang dimaksud dengan Musa di sini ialah Nabi Musa bin Imran. Sebab beliau adalah seorang nabi yang telah pernah berbicara langsung dengan Allah, menerima kitab Taurat dari-Nya, dan dapat mengalahkan musuhnya dengan mukjizat yang luar biasa. Bagaimana mungkin dapat diterima akal, seorang yang luar biasa seperti itu disuruh Allah pergi menemui orang lain dan masih harus berguru kepadanya. 2. Musa bin Imran, nabi Bani Israil itu, setelah keluar dari Mesir dan pergi ke Gurun Pasir Sinai, tidak pernah meninggalkan tempat itu dan beliau wafat di sana. Alasan-alasan mereka ini dapat dibantah. Seseorang bagaimanapun tinggi ilmu pengetahuannya, tentu saja masih ada segi kelemahannya. Demikian pula halnya dengan Nabi Musa, tentu ada segi kekurangan dan kelemahannya. Pada segi inilah kelebihan Nabi Khidir dari Nabi Musa. Inilah yang harus dipelajari Nabi Musa darinya, yaitu hal-hal yang diceritakan Allah swt pada ayat-ayat berikut. Kepergian Nabi Musa dari Semenanjung Sinai boleh jadi tidak diberi-tahukan kepada Bani Israil, sehingga mereka menyangka kepergiannya untuk bermunajat kepada Allah. Setelah kembali, Nabi Musa tidak menceritakan peristiwa pertemuannya dengan Khidir karena peristiwa itu boleh jadi belum dapat dipahami kaumnya. Oleh karena itu, dipesankan kepada pemuda yang ikut bersamanya agar merahasiakannya. Pemuda yang menyertai Nabi Musa ini bernama Yusya bin Nun bin Afratim bin Yusuf a.s. Dia adalah pembantu dan muridnya. Yusya inilah yang memimpin Bani Israil memasuki Palestina ketika Nabi Musa telah meninggal dunia. Dalam ayat ini, Allah telah memberikan contoh tentang kesopanan menurut ajaran Islam, yaitu untuk memanggil bujang atau pembantu rumah tangganya dengan sebutan fata (pemuda) bagi pembantu lelaki, dan fatat bagi pembantu perempuan. Nabi Muhammad saw pernah bersabda: Janganlah seseorang di antara kamu memanggil hambaku atau hamba perempuanku, tetapi hendaklah memanggil fataya atau fatati. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) Mengenai orang yang hendak dijumpai oleh Nabi Musa a.s. adalah Balya bin Malkan. Kebanyakan para ahli tafsir menjulukinya dengan sebutan Khidir. Mereka juga berpendapat bahwa beliau seorang nabi dengan alasan firman Allah swt: ¦yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami. Musa berkata kepadanya, Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk? (al-Kahf/18: 65-66) Yang dimaksud dengan rahmat dalam ayat ini ialah wahyu kenabian. Sebab sambungan (akhir) ayat ini menyebutkan rahmat itu langsung diajarkan dari sisi Allah tanpa perantara dan yang berhak menerima seperti itu hanyalah para nabi. Lagi pula dalam ayat berikutnya disebutkan supaya (Nabi) Khidir mengajarkan ilmu yang benar kepada Nabi Musa. Tidak ada nabi yang belajar kepada bukan nabi. Bahkan pada ayat 82 juga disebutkan: Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. (al-Kahf/18: 82) Maksud ayat di atas adalah setelah Nabi Musa dan Yusya mengikutinya, Nabi Khidir melakukan yang aneh-aneh dan tidak masuk akal. Tetapi waktu Nabi Musa bertanya kepadanya, demikianlah jawabannya. Ini berarti bahwa tindakan Nabi Khidir itu berdasarkan wahyu dari Allah, dan ini adalah satu bukti yang kuat bagi kenabiannya. Dari uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan dan pelajaran bahwa rendah hati itu mempunyai nilai yang jauh lebih baik daripada sombong.

comments powered by Disqus

Daftar Surat Al-Quran

  1. Al-Fatihah (Pembukaan) 7 ayat
  2. Al-Baqarah (Sapi) 286 ayat
  3. Ali 'Imran (Keluarga Imran) 200 ayat
  4. An-Nisa' (Wanita) 176 ayat
  5. Al-Ma'idah (Hidangan) 120 ayat
  6. Al-An'am (Binatang Ternak) 165 ayat
  7. Al-A'raf (Tempat Tertinggi) 206 ayat
  8. Al-Anfal (Rampasan Perang) 75 ayat
  9. At-Taubah (Pengampunan) 129 ayat
  10. Yunus (Yunus) 109 ayat
  11. Hud (Hud) 123 ayat
  12. Yusuf (Yusuf) 111 ayat
  13. Ar-Ra'd (Guruh) 43 ayat
  14. Ibrahim (Ibrahim) 52 ayat
  15. Al-Hijr (Hijr) 99 ayat
  16. An-Nahl (Lebah) 128 ayat
  17. Al-Isra' (Memperjalankan Malam Hari) 111 ayat
  18. Maryam (Maryam) 98 ayat
  19. Taha (Taha) 135 ayat
  20. Al-Anbiya' (Para Nabi) 112 ayat
  21. Al-Hajj (Haji) 78 ayat
  22. Al-Mu'minun (Orang-Orang Mukmin) 118 ayat
  23. An-Nur (Cahaya) 64 ayat
  24. Al-Furqan (Pembeda) 77 ayat
  25. Asy-Syu'ara' (Para Penyair) 227 ayat
  26. An-Naml (Semut-semut) 93 ayat
  27. Al-Qasas (Kisah-Kisah) 88 ayat
  28. Al-'Ankabut (Laba-Laba) 69 ayat
  29. Ar-Rum (Romawi) 60 ayat
  30. Luqman (Luqman) 34 ayat
  31. As-Sajdah (Sajdah) 30 ayat
  32. Al-Ahzab (Golongan Yang Bersekutu) 73 ayat
  33. Saba' (Saba') 54 ayat
  34. Fatir (Maha Pencipta) 45 ayat
  35. Yasin (Yasin) 83 ayat
  36. As-Saffat (Barisan-Barisan) 182 ayat
  37. Sad (Sad) 88 ayat
  38. Az-Zumar (Rombongan) 75 ayat
  39. Gafir (Maha Pengampun) 85 ayat
  40. Fussilat (Yang Dijelaskan) 54 ayat
  41. Asy-Syura (Musyawarah) 53 ayat
  42. Az-Zukhruf (Perhiasan) 89 ayat
  43. Ad-Dukhan (Kabut) 59 ayat
  44. Al-Jasiyah (Berlutut) 37 ayat
  45. Al-Ahqaf (Bukit Pasir) 35 ayat
  46. Muhammad (Muhammad) 38 ayat
  47. Al-Fath (Kemenangan) 29 ayat
  48. Al-Hujurat (Kamar-Kamar) 18 ayat
  49. Qaf (Qaf) 45 ayat
  50. Az-Zariyat (Angin yang Menerbangkan) 60 ayat
  51. At-Tur (Bukit Tursina) 49 ayat
  52. An-Najm (Bintang) 62 ayat
  53. Al-Qamar (Bulan) 55 ayat
  54. Ar-Rahman (Maha Pengasih) 78 ayat
  55. Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) 96 ayat
  56. Al-Hadid (Besi) 29 ayat
  57. Al-Mujadalah (Gugatan) 22 ayat
  58. Al-Hasyr (Pengusiran) 24 ayat
  59. Al-Mumtahanah (Wanita Yang Diuji) 13 ayat
  60. As-Saff (Barisan) 14 ayat
  61. Al-Jumu'ah (Jumat) 11 ayat
  62. Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik) 11 ayat
  63. At-Tagabun (Pengungkapan Kesalahan) 18 ayat
  64. At-Talaq (Talak) 12 ayat
  65. At-Tahrim (Pengharaman) 12 ayat
  66. Al-Mulk (Kerajaan) 30 ayat
  67. Al-Qalam (Pena) 52 ayat
  68. Al-Haqqah (Hari Kiamat) 52 ayat
  69. Al-Ma'arij (Tempat Naik) 44 ayat
  70. Nuh (Nuh) 28 ayat
  71. Al-Jinn (Jin) 28 ayat
  72. Al-Muzzammil (Orang Yang Berselimut) 20 ayat
  73. Al-Muddassir (Orang Yang Berkemul) 56 ayat
  74. Al-Qiyamah (Hari Kiamat) 40 ayat
  75. Al-Insan (Manusia) 31 ayat
  76. Al-Mursalat (Malaikat Yang Diutus) 50 ayat
  77. An-Naba' (Berita Besar) 40 ayat
  78. An-Nazi'at (Malaikat Yang Mencabut) 46 ayat
  79. 'Abasa (Bermuka Masam) 42 ayat
  80. At-Takwir (Penggulungan) 29 ayat
  81. Al-Infitar (Terbelah) 19 ayat
  82. Al-Mutaffifin (Orang-Orang Curang) 36 ayat
  83. Al-Insyiqaq (Terbelah) 25 ayat
  84. Al-Buruj (Gugusan Bintang) 22 ayat
  85. At-Tariq (Yang Datang Di Malam Hari) 17 ayat
  86. Al-A'la (Maha Tinggi) 19 ayat
  87. Al-Gasyiyah (Hari Kiamat) 26 ayat
  88. Al-Fajr (Fajar) 30 ayat
  89. Al-Balad (Negeri) 20 ayat
  90. Asy-Syams (Matahari) 15 ayat
  91. Al-Lail (Malam) 21 ayat
  92. Ad-Duha (Duha) 11 ayat
  93. Asy-Syarh (Lapang) 8 ayat
  94. At-Tin (Buah Tin) 8 ayat
  95. Al-'Alaq (Segumpal Darah) 19 ayat
  96. Al-Qadr (Kemuliaan) 5 ayat
  97. Al-Bayyinah (Bukti Nyata) 8 ayat
  98. Az-Zalzalah (Guncangan) 8 ayat
  99. Al-'Adiyat (Kuda Yang Berlari Kencang) 11 ayat
  100. Al-Qari'ah (Hari Kiamat) 11 ayat
  101. At-Takasur (Bermegah-Megahan) 8 ayat
  102. Al-'Asr (Asar) 3 ayat
  103. Al-Humazah (Pengumpat) 9 ayat
  104. Al-Fil (Gajah) 5 ayat
  105. Quraisy (Quraisy) 4 ayat
  106. Al-Ma'un (Barang Yang Berguna) 7 ayat
  107. Al-Kausar (Pemberian Yang Banyak) 3 ayat
  108. Al-Kafirun (Orang-Orang kafir) 6 ayat
  109. An-Nasr (Pertolongan) 3 ayat
  110. Al-Lahab (Api Yang Bergejolak) 5 ayat
  111. Al-Ikhlas (Ikhlas) 4 ayat
  112. Al-Falaq (Subuh) 5 ayat
  113. An-Nas (Manusia) 6 ayat

Daftar Juz dalam Al-Quran

  1. Juz ke-1
  2. Juz ke-2
  3. Juz ke-3
  4. Juz ke-4
  5. Juz ke-5
  6. Juz ke-6
  7. Juz ke-7
  8. Juz ke-8
  9. Juz ke-9
  10. Juz ke-10
  11. Juz ke-11
  12. Juz ke-12
  13. Juz ke-13
  14. Juz ke-14
  15. Juz ke-16
  16. Juz ke-17
  17. Juz ke-18
  18. Juz ke-19
  19. Juz ke-20
  20. Juz ke-21
  21. Juz ke-22
  22. Juz ke-23
  23. Juz ke-24
  24. Juz ke-25
  25. Juz ke-26
  26. Juz ke-27
  27. Juz ke-28
  28. Juz ke-29
  29. Juz ke-30
🔝